Malioboro di Selasa Wage
Jogja Library Center |
Siapa yang nggak tahu Jalan Malioboro di Jogja
yang terkenal luar biasa? Banyak pusat belanja, makanan tradisional, sentra
oleh-oleh, dan…letaknya strategis dekat Stasiun Tugu. Sepertinya kalau hanya
punya waktu sehari di Jogja, lebih baik dihabiskan ke Malioboro aja. Biar afdal,
foto di papan nama Jalan Malioboro mirip turis-turis.
Nah… sebagai penduduk pendatang di Jogja, kebal
sudah rasanya badan sama motor ini tiap lewat Malioboro. Macetnya nggak nahan.
Jalannya kecil tapi volume kendaraannya jauh lebih besar. Malioboro memang
lebih cocok jadi tempat orang jalan kaki. Dan memang akhirnya banyak
pembangunan di Malioboro yang dibuat semakin ramah pejalan kaki. Trotoar diperluas,
ditambah jalur khusus tuna netra, yang besinya banyak dicomotin orang-orang
kurang kerjaan, dan banyak kursi juga tempat sampah.
Balik ke masalah macet, mungkin sebenarnya
Pemerintah Kota Yogyakarta sadar kalau macet di Malioboro ini sudah cukup
parah. Parah banget. Sampai beberapa bulan kemarin, ada uji coba pengosongan
jalan dari kendaraan bermotor pribadi tiap hari Selasa Wage. Kenapa Selasa
Wage? Saya nggak begitu paham. Tapi ini sukses menarik perhatian orang-orang
untuk datang ke Malioboro, termasuk saya.
Akhirnya, berbekal rasa penasaran dan
kebosanan, saya—memberanikan diri—berangkat ke Malioboro jalan kaki, biar ramah
lingkungan ceritanya. Fast forward, ternyata di Malioboro sudah banyak banget
orang swafoto di tengah jalan. TENGAH JALAN! Waktu itu saya masuk dari Titik 0
Km, dan bahkan di perempatannya pun penuh sama orang-orang dan komunitas-komunitas.
Mantap!
Karena memang Malioboro menurut saya didesain lebih
ramah untuk pejalan kaki, trotoar yang luas disulap jadi panggung kesenian.
Semua tempat ikut berpartisipasi. Kebanyakan sih kesenian tradisional. Mulai
dari gamelan, batik, dan tari tradisional. Kesenian modern juga ada. Grup musik
dan kelompok flashmob juga ikut ambil bagian.
Keadaannya gimana? Rame banget! Semua orang
tumpah-ruah ke Malioboro. Seru juga. Anak kecil main bola di tengah jalan,
ibu-ibu komunitas foto-foto menghalangi orang yang mau lewat. Mungkin….
Instastory orang-orang isinya kurang lebih sama seperti gambar ini:
Sudut foto main stream orang-orang di Malioboro |
Sebagai daya tarik wisata, cara ini sangat
sangat efektif. Saya pun sampai tertarik buat lihat-lihat. Semoga ini bisa jadi
langkah awal Pemkot Jogja dalam mengatasi kemacetan di Malioboro. Sayang
trotoar yang luas sudah mapan, toko-toko yang rapi, dan warung tenda sepertinya
sudah taat aturan. Cuma karena macet dan jalan kecil jadi terganggu
kenyamanannya. Pejalan kaki memang harus diprioritaskan fasilitasnya. Apalagi
kadang mereka harus mengalah sama kendaraan bermotor. Trotoar di Jogja pun
belum semua ramah pada pedestrian.
Ke depannya semoga kegiatan ini rutin diadakan.
Paling nggak tiap Selasa dan nggak harus menunggu khusus di Selasa Wage sampai
bisa bebas kendaraan bermotor 100%.
0 komentar