Malioboro di Selasa Wage

by - 7/26/2019 10:13:00 AM

Jogja Library Center


Siapa yang nggak tahu Jalan Malioboro di Jogja yang terkenal luar biasa? Banyak pusat belanja, makanan tradisional, sentra oleh-oleh, dan…letaknya strategis dekat Stasiun Tugu. Sepertinya kalau hanya punya waktu sehari di Jogja, lebih baik dihabiskan ke Malioboro aja. Biar afdal, foto di papan nama Jalan Malioboro mirip turis-turis.
Nah… sebagai penduduk pendatang di Jogja, kebal sudah rasanya badan sama motor ini tiap lewat Malioboro. Macetnya nggak nahan. Jalannya kecil tapi volume kendaraannya jauh lebih besar. Malioboro memang lebih cocok jadi tempat orang jalan kaki. Dan memang akhirnya banyak pembangunan di Malioboro yang dibuat semakin ramah pejalan kaki. Trotoar diperluas, ditambah jalur khusus tuna netra, yang besinya banyak dicomotin orang-orang kurang kerjaan, dan banyak kursi juga tempat sampah.

Balik ke masalah macet, mungkin sebenarnya Pemerintah Kota Yogyakarta sadar kalau macet di Malioboro ini sudah cukup parah. Parah banget. Sampai beberapa bulan kemarin, ada uji coba pengosongan jalan dari kendaraan bermotor pribadi tiap hari Selasa Wage. Kenapa Selasa Wage? Saya nggak begitu paham. Tapi ini sukses menarik perhatian orang-orang untuk datang ke Malioboro, termasuk saya.

Akhirnya, berbekal rasa penasaran dan kebosanan, saya—memberanikan diri—berangkat ke Malioboro jalan kaki, biar ramah lingkungan ceritanya. Fast forward, ternyata di Malioboro sudah banyak banget orang swafoto di tengah jalan. TENGAH JALAN! Waktu itu saya masuk dari Titik 0 Km, dan bahkan di perempatannya pun penuh sama orang-orang dan komunitas-komunitas. Mantap!

Karena memang Malioboro menurut saya didesain lebih ramah untuk pejalan kaki, trotoar yang luas disulap jadi panggung kesenian. Semua tempat ikut berpartisipasi. Kebanyakan sih kesenian tradisional. Mulai dari gamelan, batik, dan tari tradisional. Kesenian modern juga ada. Grup musik dan kelompok flashmob juga ikut ambil bagian.

Keadaannya gimana? Rame banget! Semua orang tumpah-ruah ke Malioboro. Seru juga. Anak kecil main bola di tengah jalan, ibu-ibu komunitas foto-foto menghalangi orang yang mau lewat. Mungkin…. Instastory orang-orang isinya kurang lebih sama seperti gambar ini:
Sudut foto main stream orang-orang di Malioboro



Sebagai daya tarik wisata, cara ini sangat sangat efektif. Saya pun sampai tertarik buat lihat-lihat. Semoga ini bisa jadi langkah awal Pemkot Jogja dalam mengatasi kemacetan di Malioboro. Sayang trotoar yang luas sudah mapan, toko-toko yang rapi, dan warung tenda sepertinya sudah taat aturan. Cuma karena macet dan jalan kecil jadi terganggu kenyamanannya. Pejalan kaki memang harus diprioritaskan fasilitasnya. Apalagi kadang mereka harus mengalah sama kendaraan bermotor. Trotoar di Jogja pun belum semua ramah pada pedestrian.

Ke depannya semoga kegiatan ini rutin diadakan. Paling nggak tiap Selasa dan nggak harus menunggu khusus di Selasa Wage sampai bisa bebas kendaraan bermotor 100%.



You May Also Like

0 komentar