Selama di Bangkok, Makan Makanan Halal di Mana aja???

by - 1/16/2018 10:06:00 PM



Kayaknya masalah perut dan makanan memang jadi pertimbangan orang-orang kalau mau jalan-jalan. Masalah rasa yang cocok apa enggak, mahal atau murah, dan bagi yang Muslim, pasti kehalalan bakal jadi tambahan pertimbangan. Susah sih memang pergi berminggu-minggu di negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim, termasuk Thailand. Tapi setelah beberapa waktu di sini, saya sudah coba ke beberapa tempat yang ada makanan halalnya. Nah, di Thailand ini ada beberapa spot makanan halal yang pernah saya coba dan temui selama magang. Here they are:

1. Soi 7 Petchaburi Road

Jadi, di tulisan sebelumnya saya jelasin kalau penginapan saya ada di daerah Soi 7. Nah, di sini makanannya halal dan banyak pilihan. Di Soi 7 sendiri, banyak warung-warung dan rumah makan yang dimiliki sama orang Arab dan Melayu, karena memang daerahnya didominasi sama warga Muslim. Di tambah lagi di sini ada masjid yang cukup ramai dikunjungi. Staff-staff Muslim KBRI Bangkok ada yang tinggal di sini juga.

Sebenenrnya bentuk Soi 7 ini memanjang jadi di bagian belakang masih banyak lagi kios-kios makanan, dan itu udah agak jauh dari masjid. Cuma, tambah belakang tambah bercampur antara kios halal dan enggak, jadi ya harus pinter pilih-pilih. Oh, di Soi 7 ini juga ada 7/11 jadi kalau lapar malem-malem bisa melipir ke sana.
Untuk masalah makanan, di sini dijual berbagai jenis. Ada ayam bakar dan goreng, telur, kari daging sapi, sampai hotdog dan burger yang halal juga ada. Saya pernah beli lauk daging sapi di salah satu kios yang ada tulisan Masakan Muslim, harganya 50 Baht. Itu saya beli cuma lauknya aja, soalnya di hostel, kami bawa penanak nasi sendiri, jadi tinggal beli beras. Untuk makanan yang lain harganya nggak lebih dari 70 Baht buat camilan-camilannya. Kalau mau, kalian bisa eksplorasi makanan-makanan di Soi 7 ini. Tinggal cari perempuan-perempuan berhijab pada makan di mana. Hehee

Kadang-kadang kalau kami lagi malas masak nasi, biasanya langsung beli makanan berat. Saya sih paling sering beli kwetiaw goreng di Soi 7, harganya 45 Baht. Ada satu warung kaki lima gitu yang jual makanan-makanan berat, yang masak juga ibu-ibu. Harganya mulai dari 45-an Baht gitu. Pernah saya beli nasi + telur goreng harganya 30 Baht. Nasinya banyak, udah gitu telurnya dikasih dua per porsi. Ibunya juga jual Tom Yum halal yang harganya 80 Baht, isinya sih ya ada daging sapi dan ayam sama seafood yang lumayan banyak. Buat yang kangen makanan ala-ala Indonesia, di sini ada juga bakso dan mie ayam. Harganya sih mulai dari 35 Baht. Kalau masalah rasanya sih menurut saya gak jauh beda sama di Indonesia.

2. Platinum Food Center
Kalau saya lagi cari makan siang di sekitar KBRI Bangkok, biasanya sih saya langsung jalan ke Platinum Food Center di lantai 6 Platinum Fashion Mall. Di food center ini ada beberapa tempat makan yang menjual makanan halal. Biasanya ditempel di kaca etalase atau di pinggir tembok kiosnya, karena ada beberapa kios yang nggak ada namanya.
Jalan dari KBRI Bangkok ke Platinum Fashion Mall
Masakan yang sudah pernah saya coba itu, ada Nasi briyani dan lauknya ayam goreng. Ada juga menu nasi briyani pake ayam yang dimasak mirip opor. Di kios ini ada juga menu yang berkuah. Porsinya sih menurut ukuran saya enggak begitu banyak, tapi cukup ngenyangin. Walaupun begitu dipakai jalan pulang ke KBRI yaa laper lagi. Harga makanan di Food Center ini mulai dari 50 Baht ke atas. Kalau mau beli lauknya aja, misal ayam goreng, harganya sekitar 30 Baht.

Di Platinum Food Center ini ada beberapa kios makanan halal. Banyak orang-orang Muslim, apalagi Indonesia yang makan siang ke sini. Menunya yang dijual kios-kios halal itu sih gak begitu jauh berbeda, dari segi harga dan porsi. Jadi, masih bisa sedikit nyari variasi kalau mulai bosan sama menu makan siang. Cuma sayangnya, di jam-jam makan siang, tempat makan ini bakalan penuh banget, sampai-sampai susah nyari tempat duduk.

Oh iya, kalau beli makan di Platinum Food Center, gak bisa semua pakai uang tunai. Jadi kita harus top up dulu ke counter yang ada di sana dan nanti dikasih kartu untuk pembayaran. Untuk masalah batas minimal top up, saya kurang tahu sih ada apa enggak, tapi kalau saya biasanya top up 100 Baht. Harga segitu bisa buat beli makanan 50 Baht dan Thai Tea 30 Baht. Kalau uang kita sisa, bisa di-refund di counter khusus, atau bisa kita simpan selama 30 hari terhitung dari dari transaksi terakhir, jadi kartunya bisa kita bawa pulang dulu dan baru dibalikin.

Kartu buat pembayaran di Platinum
Selain makanan berat, di sini juga ada banyak pilihan menu camilan. Di sini ada yang jual shaved ice ala Korea Selatan, ada waffle, Thai tea, dan KFC. Di lantai yang sama, ada juga toko-toko souvenir makanan, fashion, elektronik, dan aksesoris. Jadi di Platinum Fashion Mall ini semuanya ada, lengkap, dan harganya cukup murah.

3. Seven Eleven aka Sevel aka 7/11

Di Thailand, 7/11 ini udah kayak Indomaret dan Alfamart. Di mana-mana ada. Bahkan sampai hadap-hadapan. Tempatnya juga gampang dijangkau dan di sepanjang jalan ke KBRI ada banyak gerai 7/11 di kanan dan kiri jalan.

Kalau beli di 7/11 biasanya sih cuma buat ganjal perut aja, pas belum sempat sarapan atau tiba-tiba lapar pas malam hari. Tiap ke 7/11, saya biasanya beli pie yang dibungkus plastik dan gak perlu dipanaskan. Rasanya macam-macam, tapi biar cari aman, saya belinya yang Tuna Pie yang bungkusnya warna biru muda, Corn Pie yang warna orange, Taro Pie yang warna ungu, Pineapple yang warna kuning. Ada juga sih yang rasa kelapa, tapi saya nggak beli, hehehe. Rasanya enak, tapi kadang-kadang enek karena gak panas. Harga pie di sini itu 20 Baht. Paling minim tiap belanja di 7/11 itu sekitar 30 Baht soalnya ditambah air mineral yang isinya sedikit tapi harganya 10 Baht.

Mungkin kalau bei di 7/11 harus lebih hati-hati, karena ada beberapa roti dan pie yang gak begitu jelas halal atau enggaknya. Biasanya sih buat yang mengandung babi, ada gambar hidung babi di bungkusnya, tapi gak semua begitu. Jadi harus lebih ekstra teliti kalau mau beli pengganjal lapar di sini.

7/11 juga jual Thai tea dan minuman dingin kayak soda dan ovaltine. Untuk Thai tea 7/11 harganya tergantung dari cup yang kita mau. Cup yang paling besar harganya 24 Baht, terus yang ukuran di bawahnya itu 18 Baht. Kalau mau minuman soda juga ada. Ukuran gelas big gulp itu kalau gak salah sekitar 20-28 Baht. Enaknya, di sini kita bisa ngatur esnya. Gak perlu takut dibanyakin es dari pada Thai tea kalau beli di kios pinggir jalan.

Setelah beberapa hari magang, dan dapat info dari staff-staff KBRI, baru tahulah kita kalau di 7/11 itu ada makanan berat yang halal. Biasanya ada tulisan CP-nya di depan bungkus makanan. Banyak sih jenisnya, ada burger udang, burger ayam, burger sapi, sampai irisan daging kecap juga ada. Harganya semua rata-rata di bawah 50 Baht per bungkus.

4. Abang-abang Penjual Buah

Buah emang jadi pilihan paling bener kalau bingung cari makanan halal. Hampir di sepanjang jalan ke KBRI ada penjual buah yang keliling dan stay di satu tempat. Pilihannya, ada mangga, pepaya, melon, jambu dan nanas. Harga per potongnya itu sekitar 20 Baht.

Isi gerobak buah. Semua sama.
Gak tau kenapa, di Thailand ini buahnya gede-gede dan banyak jenisnya. Di satu gerobak buah biasanya ada dua sampai tiga jenis jambu. Jambu klutuk yang mirip kayak di Indonesia, ada juga jambu yang warna kuning dan hijau muda. Setelah coba hampir semua jenis buah, yang paling enak itu ternyata jambu yang warnanya kuning. Rasanya manis dan seger, udah gitu empuk dan gak susah digigit. Kalau yang hijau tadi masih agak keras gitu jadi ya gak begitu beda sama jambu klutuknya.

5.Kantin KBRI

Kalau jam istirahatnya cukup mepet, paling pas buat makan di kantin KBRI. Lokasinya ada di belakang lapangan tenis dekat Sekolah Indonesia Bangkok (SIB). Di sini makanannya khas Indonesia semua. Setiap hari juga diganti menu-menunya. Saya pernah beli gudeg, bakwan, sayur tauge-tahu, ayam sama lele goreng, ada juga sup bakso yang masih panas. Harganya sih variatif, tapi buat jaga-jaga siapin uang di atas 50 Baht aja, soalnya untuk harga pastinya saya juga gak tahu berapaan per item.

Makanan di kantin KBRI enak lho. Gak jauh beda sama yang ada di Indonesia. Kalau lagi magang di sini, sempetin aja sekali-kali makan di kantin. Bosen dan makan waktu juga kalau harus jalan ke Platinum atau ke Pantip.

6. Street food nondaging

Nah, kalau misalnya lagi jalan-jalan dan jauh dari Soi 7, biasanya sih saya beli makanan buat nahan lapar yang non daging. Seringnya sih saya belinya papaya salad. Isinya ya ada timun, pepaya muda, mangga, jeruk nipis, tomat ceri, sama kacang tanah. Rasanya khas Thailand banget. Kecut! Cuma pedesnya masih agak kurang, padahal kita udah bilang super spicy. Papaya salad yang pernah saya beli harganya sekitar 30 Baht, dan ada yang lebih mahal tergantung porsi dan isi.

Selain papaya salad, saya juga beli 'sushi' isi sayuran. Isinya itu ada nasi atau sticky rice, selada, wortel, timun, dan ada produk hewaninya. Biasanya sih kalau nggak tuna, ayam, atau crab stick. Kalau mau cari aman ya pilihnya crab stick atau tuna. Satu wadah isinya sekitar delapan gulung. Harganya 50 Baht. Mahal sih emang, dan gak begitu ngenyangin juga sebenernya.

Kalau lagi jalan-jalan di food court mall, biasanya sih ada makanan full sayur. Kalau di Indonesia mungkin kayak gado-gado gitu. Pad Thai juga bisa jadi opsi makanan. Karena isinya itu ada mie, telur, dan udang. Rasanya juga enak karena ditambah bubuk cabe.

Secara keseluruhan, saya sih nggak menemukan kesulitan soal makanan. Walaupun sesekali kangen nasi Padang sama ayam geprek. Cuma kalau saya lihat-lihat, di sini serba kecut makananya. Mulai dari sambal ulek sampai saus-saus di fast food. Nasi goreng dan makanan lain pasti dikasih jeruk nipis. Mungkin lidah saya lebih cocok ke makanan pedas cabai dan merica sih. Tapi masih bisa di-skip kok kalau nggak begitu suka makanan kecut.

Silakan bagi yang punya rekomendasi makanan-makanan halal di Bangkok bisa kasih referensinya.

You May Also Like

0 komentar